5.13 Bitcoin dan Regulasi Di Seluruh Dunia
Regulasi Bitcoin untuk masing-masing negara pasti berbeda… Kita bahas secara general ya
-
Pastinya ini kabar baik untuk para Bitcoiners. Meskipun tidak dianggap sebagai “currency”, Bitcoin dipastikan bukan securities (investment contract) oleh SEC. Di Amerika, Bitcoin dianggap sebagai aset digital.
-
China memberlakukan ban 100% pada Bitcoin. baik untuk diperdagangkan, ditransaksikan, dan di mining. Namun uniknya saat ini mining terbesar Bitcoin masih berasal dari China.
China menerbitkan digital currencynya sendiri E-Yuan. Yang menurut info bisa expired.
-
Bitcoin dijadikan Legal Tender di El Salvador. El Salvador tidak memiliki mata uang nya sendiri. Dan lepas dari US Dollar dipercaya memberikan penghematan besar untuk kas negara. Di El Salvador kita bisa membayar barang dan jasa seperti layaknya kita menggunakan Gopay, Ovo, dll.
-
Central Bank Amerika mempersilahkan masyarakat Namibia untuk menerima pembayaran dengan Bitcoin. Meski demikian Namibia tidak menganggap Bitcoin sebagai currency.
-
Di Singapura, Bitcoin bebas diperdagangkan dan ditransaksikan. Bahkan bebas pajak capital gain. Karena Singapura tidak mengenal pajak capital gain.
-
di Dubai, mayarakat bebas menerima pembayaran dengan Bitcoin. Kini banyak exchange yang berlabuh di dubai karena kemudahan izin yang diberikan.
-
Sama seperti El Salvador, Republik Afrika Tengah akan menggunakan Bitcoin sebagai legal tender.
-
Indonesia menganggap Bitcoin hanya sebagai aset dan tidak boleh digunakan untuk pembayaran. Pajak ditetapkan sebesar 0.2% untuk setiap transaksi antar wallet dan setiap trade.
-
Russia memperbolehkan Bitcoin dan aset kripto lain untuk dijadikan payment lintas negara.
-
India menetapkan pajak 30% untuk capital gain aset kripto termasuk bitcoin. Meski demikian belum ada regulasi yang jelas untuk aset kripto di India.
MORE IN THIS CHAPTER
